#CURHAT

31



Assalamualaikum

Beberapa bulan belakangan ini, gue jarang banget ngepost di blog, jangankan ngepost, sekedar nengokin aja gue jarang. Mungkin kalo diibaratin blog ini pacar gue, bisa dipastikan doi bakal minta putus, terus doi nyewa pembunuh bayaran. Bukan, bukan buat ngebunuh gue, tapi buat ngepaksa gue buat ngebayar utang pulsa gue ke doi selama ini.

Oke, lupakan intermezo gak jelasnya.

Ehem, kali ini gue mau curhat dikit. Sekarang alhamdulilah gue udah menjalani semester kedua di jurusan Sistem Informasi Universitas Sriwijaya. Itu artinya, masa gue buat digodain sama kakak-kakak tingkat akan segera berakhir, karena di kampus gue telah ada peraturan bahwa batas mahasiswa baru untuk digodain kakak-kakak tingkatnya hanya sampai semester dua. Entah peraturan itu darimana datangnya, gue dan Haji Muhidin pun sama-sama gak tau.

Iya, soalnya kalau kita udah lewat semester dua, yang bakal ngegodain kita bukan kakak-kakak tingkat lagi, tapi yang bakal ngegodain kita adalah ini: 



yup, Dosen Pembimbing

Disemester dua ini juga gue telah sukses mendapat gelar “IPA MURTAD”. Iya, pasalnya waktu SMA gue jurusan IPA, tapi pas diperkuliahan, malah belajar pelajaran IPS. Contohnya aja pas semester satu kemaren, ada pelajaran “Teori Organisasi Umum”. Belum lagi pas gue liat di KRS Online, ternyata disemester atas nanti bakal ada mata kuliah IPS, kayak: Akuntansi Dasar, Pengantar Ekonomi, E-Bisnis, Manajemen Hubungan Pelanggan, Aplikom Akuntansi, dan masih banyak lagi. Dan perlu kalian ketahui, semua mata kuliah IPS itu 3 bahkan 4 SKS semua. Kurang kampret apa coba ??

Emang bener sih kata orang-orang, jurusan Sistem Informasi itu untuk Programmer IPS. Sedangkan Teknik Informatika itu untuk Programmer IPA. Disitu terbukti kalo gue salah pilih jurusan. Tapi nggak apa-apa, masih mending salah pilih jurusan, daripada salah pilih gebetan. Iya, kalimat barusan kalo ada yang mau sih sebenernya.

Yang menarik dari semester dua ini, kita yang pada semester pertama ngambil kelas SI-C, disemester 2 juga (masih) janjian buat ngambil SI-C. Jadi disemester 2 ini warga kelasnya masih wajah lama semua. Tapi ada juga beberapa temen gue yang menghilang dari peradaban. Seinget gue, kelas gue dulu itu jumlahnya 27 siswa. Tapi pas masuk semester 2, jumlahnya menjadi 23. Ada si Prabowo (temen akrab gue) yang Drop Out, si Ony, Dia, dan Syifa yang pindah ke kampus, dan si Novan yang Stop Out karena mau tes Angkatan Udara di Jakarta.

Tapi tetap menjadi daya tarik kelas SI-2C ini, jadwal kuliahnya cuma 3 hari dalam seminggu, IYA, CUMA 3 HARI, yaitu: Selasa, Rabu, Kamis, selain itu sisanya libur. Kurang keren apa coba ?. Malah belakangan ini gue jadi mikir, ini kuliah apa les ? masa’ cuma 3 hari ?.

Namun masa kuliah 3 hari nggak ngaruh ke gue dan temen-temen. Soalnya kita yang IPK-nya diatas 3 koma dan mau ngambil mata kuliah semester atas, jadwal kuliah kita nambah satu hari, yaitu jumat, karena jadwal mata kuliah semester atas tersebut adalah hari jumat, bareng kakak tingkat. Dan saat berada dikelas itu, gue merasa mahasiswa paling unyu.


Am I ?

***

Selain hal diatas, perihal lain yang pengin gue curhatin adalah masalah UKT (Uang Kuliah Tunggal) dikampus gue. Fenomena UKT ini sebenernya masih tahap percobaan, tapi sayangnya, mahasiswa angkatan gue yang malah jadi kelinci percobaannya.



FYI:  UKT itu jenisnya kayak uang SPP waktu SD, cuma dibayarnya satu semester sekali. Dan jumlahnya pun disesuaikan dengan gaji orangtua masing-masing, jadi UKT antar mahasiswa berbeda-beda.

Banyak temen-temen yang sebenernya keberatan dengan kebijakan ini. Tapi apa mau dikata lagi ? Semua itu sudah ditetapkan oleh kampus, jadi mau tidak mau harus dituruti. Disatu sisi, temen gue banyak yang merana karena UKT yang ditetapkan tidak sesuai dengan ekonomi keluarga mereka. Dan disisi lain, UKT ini juga banyak sekali yang tidak sesuai.

Maka karena untuk menyampaikan aspirasi para mahasiswa yang tertindas itulah, seluruh mahasiswa Universitas Sriwijaya sepakat untuk mengadakan demo untuk menuntut jalan keluar perihal UKT ini. Demonya sendiri berlangsung pada hari Rabu, 2 Februari 2014 di belakang gedung Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Universitas Sriwijaya.


seruan aksi

Berhubung gue adalah mahasiswa yang menerima beasiswa dari pemerintah (iya, gue jadi kuliah gratis, nggak bayar), gue pun nggak ikut-ikutan untuk aksi demo ini, karena ada seruan dari kampus bagi mahasiswa yang mendapat beasiswa agar tidak mengikuti aksi, bagi yang tertangkap kamera mengikuti aksi penurunan UKT, maka akan dikenakan D.O

Untuk lebih jelas silakan liat video ini:






Oke, segini aja dulu curhatan gue. Takutnya kalo nanti kebanyakan, gue malah ngejelekin gue sendiri. Sampai jumpa di curhatan yang lebih berbobot selanjutnya.